Assalamu’alaikum wr wb
^_^
Ramadhan pertama ini membawaku kembali menyapamu lewat surat ini. Apa kabarmu disana? Masihkah kau merinduiku hingga kini?
November
lalu, tepat ketika aku jelang wisuda, aku membayangkan kalo ramadhan
tahun ini aku telah bersamamu. Sahur dan berbuka di rumah cinta kita.
Tapi nampaknya sang pemilik hati kita belum mengizinkan. Mungkin kita
harus lebih mempersiapkan diri lagi. Tak apalah. Mudah2an ramadhan tahun
depan rindu kita telah melebur di mahligai impian.
Oh ya,
ini kali ketiga aku ramadhan tanpa Bunda. Kau tentu paham apa yang
kurasakan tentang yang satu ini. Hmmm………….kiranya hatiku tak secerah
langit Medan hari ini, Imam.
:-(
Tidak ada komentar
Posting Komentar