Kuharap malam ini kotamu tak berhujan. Agar kau bisa menemaniku menikmati rembulan yang kini tengah menggantung di perut langit, meski dari tempat yang berbeda. Ah, cobalah dongakkan kepalamu sekarang, cantik bukan? :-)
Jika kau tanya
detilnya, aku sungguh tak ingat sejak kapan aku jatuh cinta pada purnama. Yang pasti
kehadirannya selalu kutunggu, sebab itu akun twitterku bernama LiaRinduPurnama.
Kurasa aku sudah pernah mengatakan padamu bahwa di wajah purnama tersimpan dua
senyum yang selalu kurindui; Senyum Bunda dan Senyummu.
Kau tau, dulu
malam purnama adalah jadwal aku menyimak kisah cinta sepasang sejoli yang
menjadi wasilah lahirnya aku ke dunia ini. Ya, kisah cinta Ayah Bundaku. Tiap kali
purnama menjelang, Bunda membimbingku
duduk di teras menghadap langit, untuk kemudian membawaku sejenak menapaki masa
mudanya.
Ayahku seorang
pelaut. Tiap hari menerjang badai, melawan gelombang bersama perahu mesin yang
ia punya. Kadang bermalam di atas riak yang bisa mengamuk kapan saja. Membuat Bundaku
tak kuasa bermimpi indah meski malam kian gigil. Maka purnama adalah saat-saat
penantiannya untuk bisa leluasa berduaan dan menjalin kasih bersama lelakinya.
Hmm…satu lagi
kau perlu tau. Ayahku itu romantis. Purnama tak pernah disia-siakannya. Ia akan
mengajak Bunda jalan kaki keliling kampung menikmati malam, sesekali bertandang
ke rumah kerabat. Lantas aku? Oh, aku yang didulang di pundaknya, duduk manis
melingkari tengkuknya sambil sesekali aku berceloteh. Lia kecil mulutnya bijak
lagi celewet lho, Imam…. #kini pun masih bersisa celewetnya. Hehehe#
Ah, memaparkan
kisah kasih mereka takkan cukup satu atau dua malam. Pun kurasa Bunda belum
sempurna menamatkan kisahnya padaku saat ia kembali keharibaan. Tapi tak apa,
setidaknya ia telah mengukir puing bahagia di wajah purnama untukku. Makanya kukatakan ada senyum Bunda yang
tersimpan di sana, tentu selalu kurindu.
Lalu senyummu. tentu
saja. Yang jelas, bergegaslah kau datang menjemputku. Agar kita tak lagi
menikmati purnama di tempat yang berbeda. Jangan pernah tinggalkan peta yang
diberikan tuhan untukmu, agar kau tak tersesat.
Ini dulu ya,
Selamat ber-moon
gazing… :-)
Tidak ada komentar
Posting Komentar