^ . . . Untuk Imam, 5 . . . ^
Malam masih muda,
Jadi ingin menyapa dirimu, Imam.
Apa kabar imanmu?
Kuharap kian menapak maju.
Apa kabar hatimu?
Kuharap semakin bersih dari kelabu.
Masih bersediakan mendengarkan ceritaku?
******
Tentang temanku yang dikhitbah itu, Alhamdulillah sedang dalam proses perencanaan acara.
Jika tidak ada aral melintang, Juni ia akan diikat dengan janji suci bernama pernikahan. Semoga semuanya baik-baik saja.
Tentang diriku, banyak cerita sesungguhnya. Namun saat ini aku sedang merindu adik2ku dikampungg halaman, Imam. Hampir 3 bulan aku tak memeluk mereka. Aku rindu celoteh sibungsu Syukria, kangen dengan sandaran manja sicowok sematawayang Nadirsyah, rindu juga dengan pertanyaan-pertanyaan si ireng Puja, plus sharing dengan simanis Fitri. Memakai jasa selular saja tidak cukup buatku. Namun untuk pulang, saat ini tentu belum bisa. Tugasku mencerdaskan anak bangsa belum libur. ^_^ . SABAR, itulah senjata paling ampuh.
Imam,
jika rinduku pada mereka saat ini tak terperi, maka rinduku padamu tiada bertepi.
Ini dulu ya
Aku ada janji tuk mendengarkan curhat beberapa temanku malam ini.
Do’akan semoga aku bisa memberi solusi yg terbaik buat mereka…
Jangan berhenti mencari aku diujung sajadah malammu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar
Posting Komentar