Apa jadinya jika semua manusia di muka bumi ini berbadan tambun? Tentu perkara beginian amat mudah bagi Tuhan. Dan andaikan ini benar-benar terjadi, mungkin tak kan ada berita perkosaan dan perzinahan bertengger di laman koran setiap hari. Pun mungkin tak kan ada kontes putri-putrian, mis-misan (termasuk mis call- :P), dan semacamnya di jagad alam raya ini. Mungkin. Ya, mungkin!
Namun nyatanya
Tuhan punya maksud lain dalam penciptaan makhluknya. Usah ditanya kenapa harus
ada baik-buruk di bumi, juga kenapa harus ada jauh-dekat, putih-hitam,
cantik-jelek, miskin-kaya, dan kurus-gemuk. “Allah
Maha Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (Albaqarah:216). *ini mau
nulis khutbah atau apa sih? :D*
Well, nyatanya
saya agak kesulitan harus memulai tulisan ini dari mana. Terus terang saya
sedang tidak menuliskan sebuah ceramah untuk anda-anda semua. Saya hanya ingin
bercerita tentang Si Trio Tambun yang menggelitik hati saya. Jadi jika
mukaddimah di atas tidak nyambung dengan cerita saya, ya nyambung-nyambungkan
sajalah. *maksa niye. :)*
Di dunia ini,
banyak sekali yang paranoid dengan bobot lemak berlebih. Terlebih kaum
perempuan yang sehari entah berapa kali muter-muter depan kaca demi melihat
perkembangan body. Bahkan ada yang rela pensiun makan enak demi mempertahankan
keindahan lekuk tubuh yang dielu-elukan wanita masa kini. Bagi lelaki idealis,
perut buncit adalah hal yang paling ditakuti. Maka tak sedikit yang mati-matian
fitness dan olahraga demi terbentuknya otot-otot yang macho. Dengan fakta ini,
maka dapat disimpulkan bahwa kegemukan bagi sebagian orang dewasa adalah hal
yang sangat mengerikan. Sebab akan tipis peluang emas mengincar si kaya tampan
atau si cantik pintar.
Lain halnya
dengan para bayi dan bocah-bocah yang masih berseragam merah putih. Kegemukan
adalah hal yang terkadang cukup menguntungkan. Sebab akan banyak orang yang
gemes sehingga bela-belain merogoh kocek demi sebuah ciuman dan cubitan di pipi
montok si bocah. Seperti tiga muridku ini. (gambar). #Aslinya lebih montok dari
gambar ini lho. :D
Paling kiri
adalah Edo, kelas 5 MI, yang tengah Sandi Aiko kelas 4 dan yang kanan Ilham,
juga kelas 5, sekelas dengan Edo. *kalo segede ini mah udah gak mungkin
ditodong pipinya kan ya? Kecuali omaknya* :D
Yang
kuperhatikan sih ketiga bocah ini punya kemiripan. Kulit yang sewarna; bersih,
hidung yang sama pesek dan postur badan yang bulat kayak terong. Berkat postur
yang berlebih ini, ketiganya dinobatkan menjadi penabuh bas drumband yang
ukurannya senada dengan body yang mereka punya. Mataku tahan berlama-lama
sekedar menatap mereka memukul drumb itu saat latihan. Gregetan aku. Sumpah!
Apalagi pas
waktu tampil saat pawai pembukaan MTQ Rejang Lebong bulan lalu, ketiganya
tampil pake seragam loreng plus kaca mata hitam. Saat menabuh drumb, tangan
mereka persis seperti bodyguard dari India. Bikin ingatanku melayang pada
kakanda Amir Khan kyut lagi imut. *hasyah!*
Demikian soal si
Trio Tambun.
Tidak ada komentar
Posting Komentar