Apa kabar di Senin tralala ini sob? Semoga tetap ceria ya meski kembali ke rutinitas kerja. Well, setelah kemarin kita bahas tentang lingkaran gosip, hari ini saya akan coba bagikan tips memilih tempat curhat yang tepat. Sebab kalau salah pilih, urusannya bisa sepanjang jalan kenangan. Apalagi kalo yang mau dicurhatkan itu masalah yang terlalu pribadi atau privasi. So, penting banget ya kita bijak dalam memilih.
Berikut tips untuk memilih teman curhat yang pas mantap versi saya.
Pertama,
pastikan teman yang mau kamu curhati itu bukan ember bocor. Karena kalo sudah
bocor susah nambalnya. Kalo pun berhasil, tambalannya tak kan bertahan lama.
Caranya, amati tingkah dan pembicaraannya setiap kali kalian bersama. Jika
disetiap pertemuan dia sering atau selalu membicarakan orang lain, maka doi
bisa kamu blacklist dari target tempat curhat. Karena realitanya, bila kita
sering nimbrung di majelis gosip meski tanpa disengaja, maka saat kita tidak
ada, kitalah yang akan digosipi. Ingat lho, sekali pun teman dekat, belum
menjamin dia akan tahan rahasia. Maka teliti baik-baik ya.
Kedua, pilih teman
curhat yang berkapasitas dengan masalahmu. Karena satu orang teman belum tentu
bisa memberi solusi untuk berbagai permasalahan. Mungkin soal keuangan bisa
dicurhatkan ke si A, soal jodoh dan rumah tangga ke si B, soal keluarga ke si C
dan seterusnya. Jadi ditelisik benar-benar siapa target paling top untuk
mendengarkan curhat dan memberi solusi.
Ketiga,
bergaullah seluas-luasnya. Karena tempat curhat bukan harus teman sebaya. Bahkan
nenek-nenek samping rumah yang tiap pagi ngunyah sirih pun bisa jadi top level
listener. Gak usah malu lah akrab dengan nenek-nenek, orang-orang yang demikian
yang seharusnya didekati. Karena pengalaman hidupnya sudah bejibun. Bagi kamu
yang masih bujang gadis, apalagi jomblo, tak ada salahnya dekati buk ibuk
pengajian. Siapa tau dengan sering cerita dan curhat kamu bisa kayak saya yang
jalan jodohnya lewat ibu-ibu pengajian. Cihuyyyy….
Keempat, jangan
mudah terpancing dengan pertanyaan yang mengandung jebakan. Kamu harus paham
bahwa dari sepuluh calon pendengar, delapan diantaranya hanya sekedar ingin
tahu dan kepo. Bukan benar-benar peduli. Maka kamu harus hati-hati dalam
membaca situasi. Ada tipe manusia yang lihai sekali dalam memancing, sehingga
kita terkesan bercerita sendiri tanpa ditanya. Akhirnya dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya, masalah kamu sudah menjadi konsumsi publik. Contoh yang
pernah saya alami begini; sebut saja namanya Upik. Saat saya sedang ngobrol
dengannya, tiba-tiba dia bilang gini, “kamu
enak, suami istri bisa nabung dua-dua”. Jleb! Saya heran dan
bertanya-tanya. Sotoy nih orang. Dari mana pula dia tau tabungan saya dan suami
berbeda. Sedang saya tak pernah cerita soal itu padanya. Tapi karena saya sudah
mulai paham wataknya, maka kalimatnya itu saya senyumin aja. Padahal maksud
dari kalimatnya itu tak lain dan tak bukan adalah agar saya bercerita berapa
penghasilan rumah tangga saya padanya. Mungkin maunya saya jawab begini, “nggak ah..mana bisa kami nabung dua-dua,
wong penghasilan Abang cuma sekian. Untungnya saya masih waras. Untuk apa
pula saya bercerita penghasilan. Itu kan privasi. Lagian apa pentingnya coba
buat dia. Tapi karena kebiasaan kepo dan ingin tahu tadi, hal yang tak penting
untuknya pun pasti diselidiki agar ada bahan cerita. So, hati-hati ya dengan
tipe yang begini. pelajari betul-betul. Tak semua perkara harus dibagi dan
diceritakan.
Terakhir dan
yang terpenting, berdoalah pada Allah agar selalu ditemukan dan didekatkan dengan
orang-orang yang taat, amanah dan peduli. Tentu saja dengan ikhtiar kamu juga. Boleh
berteman dengan siapa saja, bahkan dengan penjahat sekali pun. Tapi harus
pandai memagar diri agar tak sampai terwarnai. Kalo bisa kitalah yang mewarnai,
tentu memberi warna kebaikan, bukan sebaliknya. Sudah paham juga kan ya dengan
hadis Nabi Muhammad saw yang menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi orang lain.
Demikian ya..semoga
kita bisa memilih teman terbaik yang selalu menggandeng ke jalan kebaikan,
bukan menjerumuskan. Sampai ketemu di tulisan berikutnya. Makasih…
wahh edisi curcol ini yah mb wkwkwk... tau aja para mahasiswa dan anak kost lagi galau wkwk
BalasHapuscurhat boleh, asal tidak curhat keberlanjutan wkkwkwk
BalasHapusTerima kasih tips...
BalasHapusEmang harus hati"ya mbak milih temen curhat hehe
BalasHapusenakan curhat sama shabat mbak klo ad sahabat. Hheh
BalasHapusSiapa pun tempat curhat yg penting amanah dan terpercaya.
BalasHapusApalagi curhat di Medsos. Bisa dicibirin rame2 deh
BalasHapusNi perlu hati hati banget jangan sampai salah
BalasHapusKlo slah bisa bahaya apalagi curhat di fb ya hehe
Mencari teman utk curhat memang harus sangat hati2 mbak, dan kita sebagai yang mau curhat juga jgn terlalu detail curhatnya, meskipun percaya sama orang tersebut. Sebab, hati bisa berubah :)
BalasHapusCurhat ke allah swt adalah yg terbaik . .
BalasHapusTapi kekadang Allah memberi jalan keluar melalui perantara seseorang. Jadi dalam kondisi tertentu perlu curhat pada keduanya. :)
Hapus