Hidup alami menjadi satu-satunya alasan kenapa orang zaman dahulu (sebut saja nenek kita) badannya bugar meski usianya kian renta. Bahkan seorang Mbah yang sudah punya generasi ke empat di depan rumah bibi saya masih gagah tanpa bungkuk sedikit pun. Senyumnya masih rupawan karena giginya masih awet, lengkap dan utuh. Beda sekali dengan gigi saya yang sudah kena tambal di mana-mana, lebih parah dari ban bocor. Hahaha.. Padahal usia saya dan si Mbah bagaikan jarak Benteng Marlborough dengan Taj Mahal.
Kalau sekarang orang maunya mah serba instan binti praktis. Perkara sibuk, gak hobi masak, dan malas menjadi alasan jitu untuk mengurus perut tanpa ribet. Padahal makanan cepat saji sekarang ini sangat banyak mengandung zat kimiawi mulai dari bahan pengawet sampai penguat rasa yang endes, yang berbahaya bagi kesehatan baik di jangka pendek, menengah maupun panjang. Zat kimiawi yang membumi saat ini salah satunya adalah MSG. Ini zat ajaib yang mampu menghantarkan rasa masakan pada level nikmat tertinggi, sehingga banyak orang yang ketergantungan dengannya. Ketahuilah, sesungguhnya MSG dapat merusak otak dan memperpendek umur.
Meski pun telah ketergantungan, bukan berarti kita tidak bisa terlepas dari belenggu kenikmatan MSG ini. Segalanya bisa dicoba bila visi kita kuat untuk hidup sehat dan bugar, paling tidak mencoba mengkonsumsi MSG secara minimalis.
Berikut tips yang bisa saya bagikan agar kita tidak menjadi hamba MSG.
1. Kurangi makan di luar
Tak bisa dipungkiri bahwa makanan yang di jual di pasaran, baik di resto berkelas maupun di gerobak kaki lima, hampir semuanya menggunakan MSG di setiap olahan masakannya. Maka hindari mendatangi tempat makan begini setiap hari. Selain kurang baik bagi tubuh, makan di luar juga kurang baik untuk kesehatan kantong, dompet dan saldo.
2. Belajarlah mencintai dapur sendiri
Bagaimanapun, makanan yang diolah sendiri itu lebih terjamin kebersihannya dari pada makanan yang dijual di warung-warung. Mungkin perkara memasak sendiri ini sulit dilakukan sebagian orang dengan alasan yang variatif, mulai dari gak jago masak, gak punya waktu, sibuk, gak hobi, dan lain sebagainya. Tapi jika kesehatan menjadi prioritas utama, maka alasan-alasan tersebut pasti bisa ditaklukkan.
3. Gantilah MSG dengan penyedap alami
Penggunaan MSG memang praktis dan murah, tapi tetap berisiko. Untuk mendapatkan masakan yang rasanya sedap, enak tanpa MSG, kita memang harus siap dengan dana berlebih, apalagi saat harga sembako melejit di pasaran. Tapi memang sehat itu mahal kan ya? Nah, apa saja bahan alami yang bisa dipakai sebagai pengganti MSG?
a. Bawang Merah dan Bawang Putih
b. Garam
Garam menjadi kunci utama rasa dalam masakan. Sebanyak apa pun bumbu, tanpa garam semuanya menjadi tawar. Berilah garam secukupnya dan sesuai selera pada masakan anda. Sebaiknya gunakan garam kasar atau garam halus tradisional, bukan garam meja. Karena garam meja gurihnya beda dengan garam biasa. Dianjurkan menambahkan garam sesaat sebelum masakan matang.
c. Gula Pasir
Garam dan gula ibarat sejoli yang saling menguatkan. Bila masakan keasinan, maka gula sebagai peredamnya, begitu pun sebaliknya. Dengan menambahkan gula pasir sedikit pada masakan, maka rasanya akan semakin nikmat.
d. Daun jeruk dan salam
Pada masakan sejenis sop dan capcay, dua daun ajaib ini mampu memberi bau yang khas dan rasa yang segar.
e. Daun kunyit dan serai
Jangan sepelekan dua tanaman yang tergolong mudah tumbuh di mana-mana ini. Aroma daun kunyit dan serai yang khas mampu menghadirkan cita rasa masakan khususnya yang bersantan menjadi lebih sedap. Selembar daun kunyit dapat disimpul dan serai di geprek lalu masukkan pada masakan. Khusus untuk gulai ayam atau daging, tambahkan pula daun kunyit dan serai yang diiris kecil-kecil. Di jamin rasanya berbeda.
f. Asam kandis
Selain sebagai pengawet alami, asam kandis mampu menjadikan masakan gurih dan bau yang tajam. Cukup dengan sepotong asam kandis untuk gulai, dan dua atau tiga potong untuk masakan yang memang menonjolkan rasa asam seperti masakan Asampade.
g. Lengkuas, merica, buah pala, ketumbar juga dapat dipakai sebagai bumbu penyedap rasa yang natural. Itu dia beberapa alternatif yang bisa dicoba menggantikan MSG.
4. Jangan masukkan penyedap instan dalam daftar belanjaan
Jika penyedap instan sudah nangkring manis di dapur, godaan untuk memakainya lebih dahsyat. Maka janganlah sekali-kali membelinya saat belanja bulanan, mingguan atau harian.
5. Memasaklah denga “hati”
Apa yang dikatakan pepatah tentang “sesuatu yang datang dari hati akan sampai ke hati” itu benar adanya. Bila memasak dilakukan dengan hati yang lapang dan penuh cinta, serta berharap masakan itu bisa jadi perekat kasih sayang di antara penghuni rumah, maka tanpa penyedap instan pun masakan akan terasa nikmat sekali. Hal ini sudah dibuktikan secara ilmiah oleh ilmuwan Masaru Emoto dalam penelitiannya terhadap air. Tau sendiri kan kalau kegiatan memasak itu tak jauh-jauh dari air? Semoga lain waktu hal ini bisa kita bahas.
Ini dulu tips yang bisa saya bagi berdasarkan pengalaman pribadi. Mungkin sulit menghindari MSG sekarang ini. tapi paling tidak, dengan memasak di rumah tanpa MSG, kita telah mengurangi ketergantungan terhadap zat kimiawi yang berbahaya tersebut.
Itu list yang terakhir yang paling pas mbak, masaklah dengan hati heheheee..
BalasHapusSetuju
Iya..bener. masak itu harus pake MANN. Kalo tidak rasanya pun jd berabe..
BalasHapusBetul banget mbak, kembalikan pd msakan rumahan bisa cegah msg berlebihan
BalasHapusTergantung rumahnya kak aang. Ada juga orang rumah yang hobi banget penyedap. Sampe masak sayur pun pake penyedap. Sekarang tergantung pribadinya aja. Nah, kk aang nanti baik tuh cari calon istri yg masak tanpa MSG. Hehehe..
BalasHapusMantap,,,gak perlu makanan sedap kalo karena pake penyedap, yang penting ennyak dan sehat.
BalasHapuskamu sukakan? :D
Hapus