Barus
Ia merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Ia juga sering disebut ranah aulia, sebab dari sinilah Islam di nusantara Indonesia bermula. Tak banyak yang tahu. Tapi percayalah, kawan, Barus teramat masyhur hingga ke penjuru Persia, India dan Jazirah Arab sejak abad ke tujuh silam. Barus menjadi imperium perdagangan internasional kala itu karena kayu kamfer yang dimilikinya. Dari batang tubuh kamfer inilah wewangian yang disebut kapur Barus itu keluar. Sehingga para pedagang Arab dan Persia silih berganti datang untuk mengambilnya. Namun misi pedagang tak hanya itu, mereka menyampaikan risalah dakwah yang mulia. Mengenalkan agama samawi satu-satunya yang di ridhoi Allah Ta’ala, Islam yang agung. Keberadaan makam para Syeikh yang bertebaran di barus menjadi bukti sejarah bahwa Barus merupakan kawasan pertama kalinya Islam masuk di nusantara. Itu jualah yang menjadi muasal julukan ranah aulia itu bermula. Terdapat sekitar 44 makam aulia mengitari Barus. Sebut saja makam Syeikh rukunuddin di Makam Mahligai.
1. Pantai Kade Tigo
Ini pantai yang selalu ramai dikunjungi baik masyarakat lokal maupun luar kota, apalagi di hari Minggu. Kita bisa menikmati sepoinya angin di bawah pohon kelapa yang berbaris menjulang. Dan tentu saja, memandangi lautan sambil menikmati sombom yang menggairahkan.
Abaikan sambal yang beselemak dan ikan yang telangap. karena kami sudah kalap saat memutilasinya. Hahaha....
2. Pantai Pulo Pane
jepretan menjelang magrib
Sebenarnya, Pantai Kade Tigo dan Pulo Pane adalah pantai yang tak putus. Ibarat pantai panjang di Bengkulu, demikianlah ia. Sepanjang perjalanan menuju Pulo Pane, kita akan disuguhkan pinggiran pantai yang aduhai, lengkap dengan deretan pepohonan, bakau, dan jembatannya.
3. Pulau Karang
Alahai....ini pulau yang tak berpenghuni. Tapi jangan salah, Pulau ini menyimpan keindahan yang luar biasa. Seperti namanya, di pulau ini berserakan karang-karang yang oleh tangan-tangan kreatif bisa dijadikan souvenir yang menarik. Airnya yang hijau, biru dan bening sungguh ngangenin. Untuk sampai ke pulau ini, kita bisa menaiki speed boat dari Kualo dengan jarak tempuh sekitar satu jam.
4. Papan Lauk dan Tanga Padang
Ini sih kawasan rumah saya yang baru-baru ini di bangun tugu titik nol Islam di nusantara yang diresmikan oleh Bapak Presiden jokowi, tepatnya 24 Maret 2017.
Sebelumnya kawasan ini bukanlah tempat wisata mengingat gelombang ombaknya yang cukup besar. Jadi saya mah udah biasa tidur malam ditemani instrumen deburan ombak yang kadang menggila. Bahkan setiap bulan Mei, hempasan ombaknya meluber ke jalan raya dan ke halaman rumah saya. Namun pasca tsunami, laut di papan lauk ini surut jauuuh sekali. Bayangkan saja sangkin jauhnya, sudah bisa di bangun tugu dan beberapa rumah warga di sana. Padahal dulu, saya tak berani mandi sampai ke titik tugu ini berada, sebab di situ sudah dalam bingiiittz. Tapi sekarang, oh....tempat ini menjadi kunjungan banyak orang terutama wisatawan luar kota.
Sebetulnya masih banyak lagi pantai di sana seperti pantai sitiris-tiris, pantai kahona. Namun cukup yang empat ini saja dulu saya share ya. Oh ya, kawan-kawan yang berada di Bengkulu, kalau mau ke sana boleh lho ikut saya mudik lebaran. atau boleh pergi sendiri naik travel dengan jarak tempuh sehari semalam. Naik pesawat sih boleh, tapi mehong cyiiin...karena transit di jakarta atau mendarat ke kota Medan dulu. Dari Medan bisa naik pesawat lagi ke Pinang Sori, dari Pinang Sori menempuh jalur darat tiga jam lagi. Atau Medan-Barus naik bus Sampri atau travel dengan jarak tempuh 8 sampai 12 jam perjalanan.
Yuk, list Barus sebagai destinasi kamu tahun ini.
Wahh bisa wisata sejarah, wisata alam, dan kuliner juga. Mantap.
BalasHapusYupzz...correctly!
HapusTetaaaa kau membuatku rinduuu ^^ rindu sambal sombom dan akting india kahe di pulau karang, masyaAllah, semoga suatu saat bisa nge trip ke barus lagi tapi pulang dengan lancar gak pake adegan tebalek balek cem tempo hari wkwk
BalasHapusHahaha..kadang ada rasa marah kelen tebalek gak bilang2. Jd merasa bersalah seumur idop teta..
HapusAjaklah abbang olilndan abinya ngetrip cantek ke barus. Naek pesaeat aja Medan-Pinang Sori.
Ternyata mbak asal sana ya, kemarin aku pernah dengar tentang pulau ini di TV. penuh sejarah dan cantik
BalasHapusIya mbak zefy..insya allah lebaran sy mudik ke sana. Mau ikut? :)
Hapushmm,, pengen juga berkunjung ke makam Syeikh rukunuddin di Makam Mahligai. Buat mengenang peradaban islam salah satu tanah di sumatra utara.
BalasHapusBerkunjunglah...
HapusGa sakit itu kak foto diatas tumpukan kerang?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusCoba aja sendiri mbak fira..hehe
HapusMbaaaa, siang-siang baca ini langsung salah fokus sama ikan dan sambalnya lho, lemaknyooooo! :D
BalasHapusDasar ya kalo soal makanan langsung gagal fokus..hihi
HapusWah baru tahu nih sama daerah ini. Tahunya sumut cuma medan. Hihi
BalasHapusWaduh..sumut punya 25 kabupaten dan 8 kodya lho mbak..hehe
Hapusbagus banget pantainya Mbak,,, jadi pingin ke sana ah, Mbak Lia pasti kangen kampunag nan jauh di mato pas nulis ini ya ^^ lebaran sebentar lagi Mbak, mudik mudik
BalasHapusMelaaah ikut junita
HapusWah paket komplit banget ini. Thanks for sharing mbak
BalasHapusMakamnya unik sangat, saya jadi ngeri-ngeri.. Hhe
BalasHapusMakam aulia lho..kok.malah ngeri?
HapusBagus banget lautnya mba
BalasHapusAku ke medan cuma mampir ke danauh toba aja hohoho
Masih jauh mah klo dari dantob
HapusPulau Karang,,tunggu kedatangan saya...hahaha
BalasHapusPantai 1 dan 2 kok kayak danau yak tapi bagus...
BalasHapusItu kami nganbilnya dari jalan raya. Lautnya noh di seberang pohon kelapa n bakau..
HapusDepannya itu memang seperti danau, tp itu aliran laut juga sebenarnya
Wah aku baru tahu ternyata kapur Barus yang terkenal itu apakah berasal dari sini juga?
BalasHapusOf course.makanua namanya kapur barus. Sayang sekarang pohon kamfernya punah krn eksploitasi masa lalu. Kapur barus yg ada sekarang semua sintetis. Kalo serbuk asli dr kayunya saudara saya ada yg nyimpan kk pura..ayoooklah ke sana ikut saya mudik.
Hapuswuiih, indah sekali
BalasHapusmoga abah, nawra mau diajak kemari liburan
BalasHapusKasi rayuan maut biar mau... hahaha
HapusWah, tempat mainnya banyak banget mbak. Cabtik2 pula. Semoga someday bisa main ke sana :D
BalasHapusAamiin..semoga
HapusOh ternyata kapur barus asal muasal nya dari suatu kecamatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah yaitu Barus. Disana juga menyimpan sejarah Islam di Nusantara, jadi penasaran ingin berkunjung
BalasHapuscantik sekali masyaAllah.. pengen pergi rasanya..
BalasHapusSalam kenal mba, saya Nella :)
BalasHapusTulisan nya keren tentang Barus. Bulan lalu saya mengunjungi kota tersebut.
Saya mau bertanya mba, apakah mba punya refrensi mengenai sejarah dari pantai kade tigo ?
Jika mba berkenan membalas, saya mengucapkan terima kasih.
Salam kenal kembali mbak nella. Wah, benarkah? Dalam rangka apa ke sana mbak? Emang mbak aslinya dari mana?
HapusUntuk referensi khusus sejarah kade 3 sy blm punya n blm tau jg mbak. Klo sejarah masuknya islam di barus ada beberapa bukunya mbak. Tapi bukan punya saya.
Dimano kakak tingga dibarus?
BalasHapusDi papan lauk
Hapus