Meminjam design mak Ria Fasha |
Sebagai mamak-mamak yang hobinya memasak, kebersihan dapur menjadi mood booster untuk mamak memasak dengan bahagia setiap hari. Tapi kadang-kadang kesibukan lain membuat diri gak sempat lagi beberes maksimal. Padahal dapur kinclong bikin nyaman banget plus mengundang sehat jiwa raga sekeluarga. Tapi apalah daya, keadaan yang kadang memaksa dapur menjadi terabaikan.
Gak apa-apa mak, santai aja menjalani hari. Kita ini manusia biasa yang sering dirundung lelah. Maka jika lelah telah datang, rehatlah sejenak. Gak usah pikirkan kali dapur yang masih berantakan. Ntar kalo lelahnya ilang dan moodnya membaik, balik lagi deh ke dapur buat bersih-bersih. Asal jangan sampe berhari-hari saja.
Nah, aku sendiri nih, Mak, bukan orang yang parlente-parlente kali sebenarnya. Tapi bukan pula orang yang pengotor dekil tak karuan gitu. Bagiku lantai bersih dan perabotan tidak padat bersusun di meja kompor saja sudah cukup bikin suasana hati menjadi baik. Tapi nih mak, selain lantai yang paing nyata tampak, ada juga hal-hal lain yang kudu diperhatikan kebersihannya agar dapur menjadi tempat yang paling nyaman, di antaranya kondisi kulkas, keadaan tempat cuci piring, kebersihan meja makan, tempat sampah, tutup dan daleman magic com, mulut dan badan ceret, serta rempah-rempah yang mengering, membusuk dan tidak layak pakai.
Jika dapur pribadi saja perlu sekali diperhatikan kebersihannya, apalah lagi kebersihan warung makan, dapur lesehan, bahkan dapur restoran. Emang pegunjung liat kondisi dapur tiap makan di warung? Enggak sih, Mak. Tapi jika salah satu pengunjung yang kebelet numpang ke kamar mandi, kan gak enak banget kalo area dapurnya penuh lalat, kotor dan berbau. Inget lho mak, ini zaman medsos. Apa-apa cepat banget viral euy. Jangan sampai warung kita gak laku lagi gegara joroknya diviralkan netizen.
Kiat Menjaga Kebersihan Dapur
Ternyata WHO punya standar tersendiri lho soal kebersihan dapur. Alamak oiii, segitu pentingnya ya menjaga kebersihan ruangan khususnya dapur sampe-sampe WHO pun menetapkan standar. Meski standar ini cenderung diperuntukkan untuk dapur usaha kuliner seperti warung nasi, lesehan dan restoran, tetapi anjuran ini cucok dijadikan standar untuk dapur pribadi dan dapur umum asrama.
Apa saja poin-poin penting yang perlu diperhatikan? Let’s see..
1. Bersegera mencuci peralatan dapur sesaat setelah digunakan
Ini berfungsi agar terhindar dari berkembangnya bakteri di wajan-wajan yang mengering dan lengket. Di sisi lain, langsung mencuci peralatan setelah dipakai dapat mengurangi kesulitan kita untuk mencuci peralatan yang kotorannya telah melekat kuat.
2. Rutin mengganti spons cuci piring
Bleekkk! Tertohok kali kurasa pada bagian ini. Secara, aku termasuk jarang mengganti spons. Cuker aja selalu (cuci kering pakai). Kadang gak sempat kering pun. Tapi dari sekarang aku mau tobatlah. Ternyata spons yang lama digunakan bisa menjadi tempat berkembangnya microorganisme yang memicu penyakit. *ga mau skait ah, atuuuuyy. Hehe....
3. Pilihlah cairan pencuci piring yang nyaman di kulit dan ramah dikantong
Aku pernah makai sabun cuci piring yang baru itu kutemui mereknya. Demi harga murah, dicobalah sabun itu. Eh, ternyata buihnya sedikit sekali, serta kotoran di piring dan wajan susah sekali terangkatnya. Duuuh, bikin waktu nyupir alias nyuci piring jadi bertambah karena terpaksa dicuci berkali-kali agar dapat hasil maksimal. Jangan ditiru ya kawans. Gak papa sedikit mahal asal kualitas OK. Sunlight sabun cuci piring profesional 5L barangkali bisa jadi pilihan.
4. Usahakan tempat sampah selalu kering
Untuk skala restoran, kebersihan tempat sampah ini perlu sekali diperhatikan. Mengingat rawannya sampa meluap dari keranjang sampah, lalu menimbulkan bau tak sedap. Lalat pun riang bersarang.
5. Cek Kondisi Kulkas Secara Rutin
Dulu kupikir apa-apa kalo sudah di kulkas itu pasti bagus. Awet. Etapi ternyata di kulkas pun bisa menimbulkan bakteri di dalamnya sehingga isi kulkas saling terkontaminasi. Karena itu, isi kulkas harus disortir secara berkala. Bahan-bahan yang mulai menguning, mengering segera singkirkan agar tidak menjadi pemicu bakteri.
6. Sapu dan Pel lantai dapur setiap hari
Hah? Ngepel setiap hari? Kalo meungkinkan why not? Itu akan lebih baik sehingga lantai dapur tidak bikin kaki menghitam. Hehehe
7. Membersihkan Tuas Kompor dan Tempat Cuci Piring
Tuas kompor dan tempat cuci piring kayaknya sangat layak dijadikan prioritas kebersihan dapur ya, Mom. Bahkan permukaan kompor sebaiknya diberi cairan desinfectan sebelum dan setelah digunakan.
Itu aja ya mom. Mom punya pengalaman unik atau cara tersendiri mengurus dapur juga? Yuk cerita di kolom komentar.
Tidak ada komentar
Posting Komentar