Aku pernah membaca, lupa ini quote siapa, yang pasti isinya kira-kira begini, “salah satu kelemahan orang yang multitalenta adalah sulit untuk fokus”.
Makjleb banget. Sungguh kumerasa tersungging, eh tersinggung. Sebab kurasa cocok kali dengan keadaan diriku. Entahlah, sejak kecil aku memang suka tampil-tampil di depan umum. Bak kata kawanku, “Dahlia si ratu panggung”. Dimulai dari TK, aku sering tampil menjadi peragawati serta diberbagai acara membacakan puisi, dengan judul puisi andalan IBUKU.
lalu di usia 7 tahun, aku perdana naik mimbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat kecamatan dan alhamdulillah langsung menyabet juara 1. Dunia MTQ ini kugeluti hingga memasuki usia remaja berseragam putih biru. Oh ya, di usia ini juga aku berani menyampaikan ceramah singkat yang waktu itu setiap Jum’at pagi diadakan di sekolah. Sedang di bidang seni aku tergabung dalam grup rebana sekolah. Menulis? Dari SD memang aku suka sekali pelajaran Bahasa Indonesia yang pokok bahasannya mengarang. Sehingga saat duduk di bangku Tsanawiyah, aku selalu menulis cerpen di buku tulis khusus, lalu buku itu akan menyebar ke seisi kelas hingga ke kelas sebelah. Teman-teman pada suka dengan cerpen-cerpenku. Bahkan mereka menunggu dan menagih kapan cerpen terbaru terbit. Alamak oiiii, untuk tingkat kampung, udah hebat kali lah itu kurasa.
MTQ perdanaku, usia 7 tahun |
Fashion show, berasa model kampung pada masanya. haha.. |
Memasuki masa putih abu-abu, cabang tilawatil qur’an mulai kutinggalkan. Sebab aku sedang cinta-cintanya dengan nasyid alias rebana dan juga da’i. Sampai aku bercita-cita dulu ingin masuk seleksi da’i di televisi. Qadarullah, tidak kesampaian. Nah, di bangku kuliah, aku kembali lagi ke tilawatil qur’an namun tak sefokus dulu. Sebab aku lagi menekuni dunia menulis. Hingga karya-karya bisa terbit di koran lokal Medan setahun setelah aku wisuda.
Hingga akhirnya, 2015, saat hatiku telah dijemput lelaki impian, aku terdampar ke dunia blogging. Aku pun menjadi bagian dari blogger hingga kini menjadi emak beranak dua. Oh ya, sejak tamat kuliah, aku tetap mengajar baik di instansi maupun privat. Pasang surut ekonomi rumah tangga telah membawaku pula pada dunia bisnis online yang kini mulai kunikmati.
Sayangnya, sampai saat ini aku belum jua berhasil melahirkan personal branding yang mumpuni. Semua yang kusebutkan di atas masih sangat kucintai hingga kini. Dan semuanya masih kulakukan meski porsinya ada yang kecil ada yang besar. Sungguh ini kebingungan yang belum bisa kupecahkan.
Untuk Apa Personal Branding?
Singkatnya, personal branding itu adalah pencitraan diri. Seperti apa orang ingin mengenal kita, maka seperti itulah yang harus kita munculkan ke permukaan. Misal nih, kalau kamu mau dikenal sebagai guru teladan, maka tampilkanlah ke permukaan kalo kamu selalu hadir ke sekolah tepat waktu, lemah lembut tapi bijaksana dalam menghadapi siswa, tugas mengajar dan administrasi selesai dengan baik dan tepat waktu, dan tolak ukur lainnya yang harus dipenuhi agar citra diri sebagai guru teladan melekat dalam ingatan orang lain.
Setidaknya, ada 4 aspek yang perlu dibangun untuk menciptakan citra diri yang positif, yakni: your image, your mission, your values, dan your vision. Dan ingat, untuk mencapai personal branding butuh proses. Nggak bisa instan. Namanya juga pencitraan, ya butuh waktu dong buat bikin orang percaya. Karena itu, harus ada keseriusan untuk mencapai impian personal branding ini tadi. Sehingga tujuan kita untuk dikenal orang sebagai apa, siapa dan bagaimana dapat tercapai.
Lantas, apa untungnya punya personal branding?
Buanyaaaaak, Ferguso! Salah satunya adalah akan lebih mudah mempengaruhi orang lain. Misal, kamu sudah dikenal sebagai orang yang ulet dan tekun dalam berbisnis, terus juga amanah. Maka ketika kamu menawarkan produk kepada orang lain, maka dengan mudahnya orang akan membeli produk yang kamu tawarkan sebab orang percaya kamu tidak mungkin menjual sesuatu yang buruk kualitasnya. Demikian juga ketika kamu sudah dikenal sebagai orang yang punya motivasi tinggi, selalu berpikir positif dan pekerja keras sehingga hidupmu berhasil, maka ketika kamu sampaikan nasihat dan kita hidup sukses kepada orang lain, dengan mudahnya orang akan percaya dan ingin melakukan apa yang kamu sampaikan.
Langkah Simpel Dalam Membuat Citra Diri
1. Skill
Setiap manusia memiliki hard skill dan soft skill. Ini bisa menjadi modal untuk menentukan personal branding seperti apa yang akan dibangun.
2. Behavior
Sisi perilaku yang harus dimiliki oleh seseorang yang punya skill tentu saja perilaku yang positif. Punya skill mumpuni tapi sombong itu percuma. Jadi semestinya semakin tinggi skill yang dimiliki, maka semakin bagus pula behavior yang dimiliki
3. Value
Nilai. Orang yang punya skill dipadu dengan behavior yang cakap, maka orang ini akan memiliki nilai yang tinggi di mata orang lain. Jika sudah punya nilai, maka membentuk citra diri pun lebih mudah
4. Additional : unique
Ini adalah sisi tambahan untuk lebih lempang membuat citra diri adalah keunikan diri. Biasanya orang lebih mudah mengingat orang yang punya keunikan khusus. Tapi ingat, keunikan ini harus natural. Kalo maksa gak bagus juga. Sebab gak akan sampai ke hati orang-orang keunikan yang dipaksakan.
Duh duh duh, gak gampang ya membangun personal branding. Nah, sekarang kita bisa mengikuti langkah sederhana dalam membangun citra diri, yakni dengan mengenali tipe kepribadian unik kita sendiri. Setidaknya ada 4 tipe kepribadian unik yang bisa kita kenali, yaitu:
1. Visioner : cenderung rapi, sistematis dan terencana
2. Creative : orang yang suka bereksperimen, mencari sesuatu yang baru
3. Profesional : orang yang bekerja atau melakukan sesuatu sesuai porsinya.
4. Entertainer : sisi yang saat ini banyak digandrungi kaum milenial lewat media sosial.
Gimana? Udah nemu benang merahnya? Kalo udah, berarti kamu sudah siap membangun personal branding seperti apa dan menyusun langkah-langkah untuk mencapainya.
Etapi, kok tadi katanya belum bisa nentuin personal branding? Masih kebingungan. Tapi teori yang dipaparkan cakap bener. Bohong ya? Hehe..
Sesungguhnya kebingungan yang kualami itu benar, saudara! Sedang teori yang kusampaikan itu baru saja kudapatkan dari Qubisa.
Qubisa itu apa?
Qubisa itu platform belajar online kakak. Bersyukur sekali aku bisa terdampar ke platform e-learning yang satu ini. Sebab kutengok-tengok lengkap kali pembahasan disana. Mulai dari bisnis, career development, personal branding, photography, management, media, home industry, finance, sport, health, IT, dan lain-lain. Pokoke bidang apa yang kamu butuhkan ada di sini.
Macam aku tadi lah, di tengah kebingungan menentukan personal branding yang kuinginkan, Qubisa hadir sebagai oase. Enaknya hidup di zaman sekarang, mudah sekali menggali ilmu asal kita mau mencarinya. Mau yang berbayar? Ada! Yang gratis? Ready dong!
Ya ampyuuuuun kakaaaaak, aku udah coba lho. Tuh buktinya teori personal branding yang kutuliskan tadi hasil dari mengulik microlearningnya Qubisa. Materi kece badai itu disampaikan oleh mastah komunikasi, Geofakta Razali, M. I. Kom, C. Ps. Gak percaya juga? Coba aja noh kursus online gratis dari Qubisa.
Harus kuakui, bahwa pandemi yang telah merubah gaya hidup dan gaya belajar di negara kita saat ini membuat platform belajar daring menjadi kebutuhan. Ada banyak sekali memang, tapi kita harus bisa memilih mana yang benar-benar membuat kita nyaman dalam mempelajarinya. Bagiku, Qubisa ini layak diperhitungkan. Sebab konten-kontennya menarik. Selain ada kursus online digital marketing, ada pula webinar pengembangan diri yang bisa diikuti dengan mudah.
Yang bikin sumringah, saat ini ada pula program kumpulkan poin di Liga PoinQu sambil belajar yang berlangsung sejak 11 Mei hingga 11 Juli nanti. Di mana user yang berhasil mengumpulkan 7500 di akhir periode dan 50 peserta terbanyak mengumpulkan poin akan berhak mendapatkan hadiah uang tunai. Ngiler gak tuh? Udah dapat elmu, diaksih duit pulak. Ckckck..
Terakhir, bagi kamu yang hobi bikin konten video, coba deh bikin video edukasi berkonsep microlearning. Sebab Qubisa juga lagi ngadain lomba video microlearning festival berhadiah 95 juta. Masya Allah, rugi kalo gak ambil bagian!
Diam-diam, auto cuss ke QuBisa juga ah...,
BalasHapusgaskeun bang..
Hapuswah banyak materi personal branding di QuBisa kah kak? coba entar aku cek abis ini
BalasHapuscuss kak, lengkap pokoke..
HapusWah benar Mbak, personal branding itu perlu banget. Saya juga baru menyadari pentingnya personal branding. Nanti mau kunjungi QuBisa juga buat mengetahui bagaimana cara membangun personal branding
BalasHapuslanjotkan mbak..
HapusJaman sekarang, mau ilmu itu mudah banget. Asalkan kita mau mencarinya. Kebanyakan orang suka gratisan. Eh, kakak kasih tahu platform belajar online yang bisa ngasih ilmu gratis. Indahnya hidup.
BalasHapusAsyiknya belajar Microlearning di QuBisa ini ya mba, lengkap banget tema Pengembangan Diri ini, seperti ada personal branding seperti yang mba jelaskan, terus juga membangun kepercayaan diri dan lain-lain
BalasHapusMateri personal branding penting banget nih buat semua orang...jadi mau langsung cuss ke Qubisa deng buat belajar-belajar..
BalasHapusMamak ney nih dah keren sejak kecil
BalasHapusKeren yah qubisa aku mau cus ah kepoin.. Walau jadi mamak2 harus tetap belajar dan upgrade ilmu ya mba
Betul sekali kak bicara tentang personal branding itu adalah pencitraan diri. Seperti apa orang ingin mengenal kita, maka seperti itulah yang harus kita munculkan ke permukaan hihihi Aku setuju sekali dengan Hal ini kak
BalasHapusAku juga lagi belajar personal branding nih mbak.. Pengennya orang ketika denger namaku, oh.. Bloger ya.. Gitu. Tapi kok sampai sekarang belum ini... Masih terus usaha, belajar lewat qubisa juga
BalasHapusPersonal branding tak ubahnya merk bagi kita. Kudu terus dijaga supaya brandingnya tetep positif ya 🙏
BalasHapusSampai di pertanyaan,"gimana, udah ketemu benang merahnya?"
BalasHapusGlek.
Hmm ... rasanya urusan personal branding ini butuh kejujuran ya. Bukan yang dibuat buat gitu, sebab panjang jalannya dan bukan sekali dua kali dilakukannya.
Jadi pengen ikut kelas personal branding di QuBisa.
wah ampe skrg personal branding aku juga belum jelas nih hahaha..perlu belajar lagi di QuBisa x ya huhu
BalasHapusklo kak Lia ternyata dan berprestasi dari kecil euy.kereeen